Pentingnya melakukan motivasi diri dapat dipahami dengan sangat simple. Bukankah agar sukses kita harus segera bertindak? Ya tentu saja. Tindakan yang akan dilakukan memiliki alasan, pendorong, atau penarik yang cukup. Itulah yang disebut motivasi. Dengan motivasi diri yang cukup, Anda akan bertindak. Salah jika kita menganggap kalau motivasi itu permanen. Motivasi adalah kondisi pikiran. Iman saja bisa turun, apalagi dengan motivasi. Artinya perlu upaya untuk terus menjaga motivasi agar tidak turun ke dalam kondisi yang sudah tidak tertolong lagi, yaitu penyakit malas kronis. Coba kita lihat dengan contoh kasus seperti dibawah:
Kasus 1:
Ada orang yang mau mencari nafkah, tapi itu pun kalau kebetulan ada yang ngajak atau peluang ada di depan mata. Jika tidak ada, dia santai-santai saja.
Kasus 2:
Ada orang yang seharian bekerja. Mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Setelah itu dia santai, istirahat, dan nonton TV sampai tidur.
Kasus 3:
Ada orang yang kerja seharian. Setelah pulang dia belajar, memperdalam berbagai bidang berkaitan dengan karirnya. Baik dengan membeli buku, ebook, video, atau kursus. Atau dia memiliki bisnis sampingan, baik sebagai sales, distributor MLM, jasa, dan sebagainya.
Kasus 1:
Ada orang yang mau mencari nafkah, tapi itu pun kalau kebetulan ada yang ngajak atau peluang ada di depan mata. Jika tidak ada, dia santai-santai saja.
Kasus 2:
Ada orang yang seharian bekerja. Mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Setelah itu dia santai, istirahat, dan nonton TV sampai tidur.
Kasus 3:
Ada orang yang kerja seharian. Setelah pulang dia belajar, memperdalam berbagai bidang berkaitan dengan karirnya. Baik dengan membeli buku, ebook, video, atau kursus. Atau dia memiliki bisnis sampingan, baik sebagai sales, distributor MLM, jasa, dan sebagainya.
Tips Motivasi diri
4/
5
Oleh
I Wayan Budiana