Friday, November 1, 2013

Bisnis Sambal Pecel Madiun

Bisnis Sambal Pecel Madiun
Rasanya sulit membayangkan seorang yang buta huruf bisa menjadi pengusaha sukses. Tapi Kasiyem Roesmadji, pengusaha Sambal Pecel asal Madiun, Jawa Timur, bisa membuktikan: keterbatasan pendidikan bukan halangan untuk mengecap keberhasilan. Kasiyem sendiri adalah anak ketujuh dari 12 bersaudara. Hingga menikah dengan petani bernama Roesmadji, naluri dagang Kasiyem tak pernah luntur. 

Di rumahnya di Jalan Delima 32, Madiun, dia berjualan es dawet setelah aneka gorengan buatannya tak laku alias gagal. Kebetulan, rumah Kasiyem berdekatan dengan kantor cabang PT Telkom dan Perum Pegadaian. Tapi, harapan es dawet buatannya disukai pegawai perusahaan pelat merah tersebut ternyata kandas. Toh, itu tidak menyurutkan semangatnya berwirausaha. 

Kasiyem lalu mencoba berjualan nasi pecel untuk melayani kebutuhan pegawai kantor di sekitar rumahnya tersebut. Eh, ternyata peruntungan Kasiyem mulai berubah. Dagangan nasi pecelnya disukai banyak pembeli. Buktinya, warung yang ia buka mulai pukul enam pagi tersebut sudah tutup pada pukul delapan pagi. Laris. Menurut Kasiyem, sambal pecel buatannya bisa terkenal sampai ke Solo dan Jogja berkat informasi dari mulut orang yang pernah mencoba rasanya. 

Kasiyem pun mulai berpikir untuk memberi label pada sambal pecel buatannya agar tidak ada yang meniru. Alhasil, pada tahun 1990, pengusaha yang lebih dikenal dengan nama Bu Roesmadji ini memberi label “Cap Jeruk Purut” pada sambal pecel buatannya. Nama jeruk purut dipilih lantaran ia menyisipkan daun jeruk purut itu untuk memperkuat rasa sambal pecelnya. Selanjutnya, karena sudah terkenal dan memiliki banyak pelanggan, Kasiyem bisa mendapatkan pinjaman dana dari PT Inka sebesar Rp 10 juta untuk mengembangkan usaha. Ia menggunakan uang itu untuk memproduksi sambal pecel lebih banyak lagi. 

Seiring peningkatan produksi sambal pecel Cap Jeruk Purut, PT Inka menggelontorkan pinjaman Rp 10 juta lagi ke Bu Roesmadji. “Total saya dapat Rp 20 juta,” kata dia. Setelah memberi label, Bu Roesmadji berpikir untuk mendapatkan hak paten buat sambal pecel Cap Jeruk Purut. Tapi, karena mengurus hak paten waktu itu sulit, Bu Roesmadji pun mengurungkan niatnya. Eh, tidak disangka, berkat bantuan beberapa orang yang ia kenal, Kasiyem bisa mendapatkan hak paten pada tahun 2000. “Lalu, pada 2002 sambal Cap Jeruk Purut mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat,” ujar pengusaha yang kini mempekerjakan 25 orang pegawai ini. Hebatnya lagi, sambal pecel produksi Bu Roesmadji ini sudah singgah ke Belanda. 

Pernah dalam sepekan ia bisa mengirim sebanyak 1 ton sambal pecel ke Negeri Kincir Angin itu. Kendati begitu, ujian juga menghampiri Kasiyem. Saat permintaan dari Belanda meledak pada 1995, Pemerintah Kota Madiun mengalihkan order ke pengusaha lain. Alasannya, harga sambal pecel Bu Roesmadji terlalu mahal. Pecel MadiunTapi, karena sambal pecel itu berbeda dengan buatannya, pengusaha di sana menolak. “Sambal pecel itu sudah bau meski baru 15 hari,” ujar dia. Alhasil, Kasiyem pun kembali menjalin kontak agar ada lagi pesanan ekspor. Kasiyem Roesmadji sudah membuktikan bahwa sambal pecel khas Madiun bisa mendunia. Setelah berhasil mengekspor sambal pecel Cap Jeruk Purut ke Negeri Kincir Angin, Belanda, Bu Roesmadji kini membidik pasar Malaysia dan Singapura.

Related Posts

Bisnis Sambal Pecel Madiun
4/ 5
Oleh

1 comments:

Anonymous
January 25, 2022 at 6:11 PM delete

Best casino site - ChoDie Casino
› gambling septcasino › gambling Dec 2, 2018 — Dec 2, 2018 choegocasino ChoDie Casino offers you the best gaming experience in the casino industry. Discover and play with real dealers, video 메리트 카지노 slots,

Reply
avatar